Sedangkan Fantasia Holdings yang berbasis di Shenzhen mengatakan telah gagal membayar kembali obligasi senilai USD205,7 juta. Hal itu membuat nilai pasar obligasi denominasi dolar pembangun rumah di China turun hampir 50%.
Laporan keuangan Fantasia Holdings untuk paruh pertama tahun 2021 mengungkapkan bahwa total kewajiban perusahaan sekarang adalah 82,9 miliar yuan (USD12,8 miliar). Sebelumnya Fitch Ratings juga telah menurunkan peringkat Fantasia Holdings dari “B” menjadi “CCC”, yang berarti perusahaan tersebut menghadapi “risiko kredit yang signifikan”.
Sejauh ini, pemerintah China belum mengomentari secara langsung terkait masalah keuangan Evergrande meskipun bank sentral dan media pemerintah negara itu telah memberi isyarat bahwa pemerintah siap membantu melindungi warga negara yang terdampak krisis pasar properti.
Kekhawatiran tentang solvabilitas Sinic Holdings dan Fantasia Holdings muncul karena Evergrande Group telah berjuang untuk membayar bunga dalam beberapa pekan terakhir. Perusahaan properti pesaing di Hong Kong, Hopson Development, bahkan berniat membeli 51% saham di Evergrande Real Estate seharga USD5 miliar, menurut laporan media China.
Pada Senin (4/10/2021), saham Evergrande ditangguhkan menjelang "pengumuman yang berisi informasi dalam tentang transaksi besar". Perusahaan tersebut dilaporkan akan menjual sebagian besar saham di salah satu bisnisnya.