IDXChannel - Belum juga meresa utang Evergrande, kini muncul raksasa properti Fantasia dan Sinic Holdings yang alami gagal bayar, sehingga membuat ekonomi China makin dalam ancaman dan akan menjadi "bom utang."
Mengutip laporan BBC pada Selasa (5/10/2021), Sinic Holdings menjadi perusahaan properti China terbaru yang diturunkan peringkatnya oleh lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings.
Fitch Ratings menyebut, penurunan rating Sinic dilakukan setelah perusahaan itu mengatakan telah melewatkan pembayaran bunga. Alasan lain juga karena ketidakpastian atas pembayaran obligasi senilai USD246 juta yang jatuh tempo pada akhir bulan ini.
Sejatinya, pada September 2021, Bos Sinic yang berbasis di Shanghai, yakni Zhang Yuanlin, menjadi berita utama ketika dia kehilangan lebih dari USD1 miliar dalam aksi jual terkait kekhawatiran tentang jatuhnya Evergrande.
Menurut Forbes, kekayaan Zhang Yuanlin anjlok dari USD1,3 miliar menjadi USD250,7 juta pada 20 September 2021, ketika Sinic terpaksa menangguhkan perdagangan sahamnya di Hong Kong menyusul penurunan nilainya hampir 90%.