sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bendungan Cibeet Bisa Jadi Pengendalian Banjir, WSKT Terapkan Inovasi Ini Dalam Proses Pembangunan 

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
13/03/2024 11:05 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendukung pengendalian banjir di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bekasi.
Bendungan Cibeet Bisa Jadi Pengendalian Banjir, WSKT Terapkan Inovasi Ini Dalam Proses Pembangunan. (Foto: MNC Media)
Bendungan Cibeet Bisa Jadi Pengendalian Banjir, WSKT Terapkan Inovasi Ini Dalam Proses Pembangunan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendukung pengendalian banjir di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang dengan membangun Bendungan Cibeet Paket III yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Dua bendungan yakni Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey diproyeksikan dapat memberikan manfaat untuk mengurangi banjir di Sungai Citarum Hilir sebesar 66%.

"Pengendalian banjir di hilir Sungai Citarum, seperti di Muara Gembong, Bekasi dan Karawang. Kami berharap masyarakat bisa mendukung pembangunan kedua bendungan ini, yang nantinya juga akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di hilirnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resmi, Rabu (13/3/2024).

Adapun pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey telah dimulai sejak September 2023. Basuki juga menjelaskan sesuai kontrak berjalan, pembangunan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey masing-masing dikerjakan dalam tiga paket berbeda dan biaya pembangunan kedua bendungan menggunakan skema Multi Years Contract. 

SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan Bendungan Cibeet paket III ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bumi Karsa, PT Bangkit Berkah Perkasa, PT Karya Pembangunan Rezki (KSO). 

"Bendungan Cibeet nantinya dapat dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian dengan lahan seluas 1.037 Ha di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang serta sebagai pembangkit tenaga listrik dengan daya sebesar 0,25 MW," ucapnya. 

Untuk diketahui, Waskita meraih nilai kontrak paket pekerjaan untuk pembangunan Bendungan Cibeet Paket III sebesar Rp 1,5 Triliun. 

“Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini nantinya diharapkan sebagai reduksi banjir pada hilir Sungai Citarum dengan kapasitas 300,33 m3/detik juga sebagai pasokan air baku sebesar 3,77 m3/detik untuk beberapa Kabupaten dan daerah industri,” tambah Ermy. 

Pembangunan Bendungan Cibeet dikerjakan selama 1860 hari, dimulai September 2023 dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2028. 

Sementara itu untuk lingkup pekerjaan Waskita meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Jalan, Bendungan Utama, Bangunan pelimpah, Bangunan Pengambilan Pekerjaan Hidromkanikal dan Elektrikal, Penyelenggaraan Sistem Manajemen Konstruksi (SMKK), Pekerjaan Area Genangan dan Pekerjaan Relokasi. 

Dalam menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, Tim Proyek Waskita melakukan pengembangan digitalisasi, salah satunya dengan implementasi Building Information Modeling (BIM) dalam pekerjaan proyek Bendungan Cibeet Paket III. 

“Waskita juga memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang dikerjakan. Ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar. Dengan pengalaman yang Waskita miliki, Perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi Health, Safety, Environment (HSE) yang tinggi,” kata Ermy.

Selain BIM, Waskita juga selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek-proyek yang dikerjakan termasuk pada 8 paket proyek bendungan lainnya yang kini tengah dikerjakan yakni, Bendungan Bener Paket II, Bendungan Jlantah, Bendungan Tiga Dihaji, Bendungan Rukoh Paket II, Bendungan Jragung Paket I, Bendungan Mbay, Bendungan Karangnongko dan Bendungan Temef.  

“Penerapan green construction ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam. Hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap sustainanable construction untuk keberlangsungan, penghijauan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam,” tutup Ermy. 

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement