Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengungkapkan pemerintah masih terus membahas implementasi dari program campuran bioetanol untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan, ESDM masih berdiskusi mengenai program campuran bioetanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5 persen dulu atau 5 persen.
"Nah ini akan kita akselerasi, sedang dibahas ya, apakah goes to Bioetanol 5 persen atau E5 (etanol 5 persen) dulu, atau goes to Bioetanol 2,5 persen dulu. Mungkin Pertamina sedang diskusi untuk hal ini, karena resource kita yang menyediakan bioetanol itu tidak banyak," ucap Eniya, belum lama ini.
Eniya menambahkan, program campuran bioetanol untuk BBM sudah ada. Namun hingga saat ini, pencapaiannya masih nihil.
"Nah dari dulu program bioetanol ini sudah ada, regulasi di Kementerian ESDM sudah banyak, bahkan sampai 2025 harusnya kita sudah capai 20 persen bioetanol, tetapi sama sekali sampai sekarang nol," kata Eniya.
(FAY)