Shifa Nurhaliza
IDXChannel - Biaya rumah tahan gempa berkisar sekitar Rp50 hingga ratusan juta per unit atau bahkan lebih. Rumah tahan gempa sebagai keliru satu solusi mitigasi bala pada Indonesia. Negara rawan gempa lain misalnya Jepang telah mewajibkan warganya menciptakan bangunan misalnya itu semenjak puluhan tahun lalu.
Banyak yang beranggapan bahwa menciptakan tempat tinggal tahan gempa butuh biaya mahal. Logika sederhana saja, bahan-bahan bangunan yang biasa dipakai waktu ini, tidak lagi mampu dibilang murah. Apalagi bahan yang disebut tahan gempa.
Kementerian PUPR melalui Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) membangun Risha yang merupakan kepanjangan menurut tempat tinggal instan sederhana sehat dan baru diluncurkan akhir tahun 2018 lalu.
Risha merupakan tempat tinggal menggunakan konsep knock down, pada mana proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan menggunakan menggabungkan panel-panel beton menggunakan baut. Mengapa dikatakan tempat tinggal ini sangat cocok buat kaum milenial, lantaran dalam kenyataannya harga tempat tinggal yang terus semakin tinggi menurut tahun ke tahun. Hal ini adalah ancaman berfokus bagi anak muda Indonesia. Dan juga, peningkatan penghasilan setiap tahun justru tak sebanding menggunakan peningkatan harga tempat tinggal tersebut.
