"Di mana belanja pemerintah yang berkaitan dengan pendanaan pemilu, penyelesaian proyek infra sebelum 2024 akan menekan ruang fiskal. Gap defisit akan didanai oleh utang," katanya.
Sedangkan risiko ketiga disebut Bhima terkait pelemahan nilai tukar akibat tekanan eksternal mengakibatkan selisih kurs dimana sebagian besar pendapatan pemerintah bersumber dari dalam negeri sementara pembayaran cicilan pokok dan bunga dalam bentuk valas. (TSA)