Dia mengungkapkan bahwa program ini diharapkan bisa menjadi jalan untuk membentuk talenta-talenta baru di sektor ekonomi kreatif khususnya dari kalangan santri.
"Kita harapkan ini menjadi penyemangat untuk segera bangkit dari sisi ekonomi, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja karena ada sekitar 4,5 juta santri dan 28 ribu pesantren. Jadi kita akan terus roadshow ke beberapa daerah dalam periode ini yang kita mulai hari ini di Tasikmalaya, dan kita harapkan ini akan menjadi langkah untuk menyiapkan talenta-talenta baru ekonomi digital.” ucapnya.
Sandiaga menilai seorang santri harus menjadi generasi yang inovatif, adaptif dan kolaboratif dalam menghadapi perekonomian pasca-pandemi COVID-19.
"Santri harus masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital dan mengedepankan produk-produk kreatif. Santri harus kekinian dan banyak nanti konten-konten yang diberikan dalam konteks digital," serunya.
Pada kegiatan ini, Sandiaga pun sempat membeli sejumlah produk karya santri Pondok Pesantren Idrisiyyah, Tasikmalaya. Pemasaran produk-produk karya para santri ini nantinya bisa dipasarkan melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.