sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bertemu Prabowo, Konglomerasi Korsel Rencana Tambah Investasi USD1,7 Miliar

Economics editor Riyan Rizki Roshali
28/04/2025 16:40 WIB
Sebanyak 19 grup usaha besar Korsel menghadiri pertemuan tersebut, di mana 18 di antaranya telah memiliki investasi aktif di Indonesia.
Bertemu Prabowo, Konglomerasi Korsel Rencana Tambah Investasi USD1,7 Miliar. Foto: Setkab.
Bertemu Prabowo, Konglomerasi Korsel Rencana Tambah Investasi USD1,7 Miliar. Foto: Setkab.

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan konglomerasi Korea Selatan (Korsel) di Istana Merdeka hari ini, Senin (28/4/2025).

Sebanyak 19 grup usaha besar Korsel menghadiri pertemuan tersebut, di mana 18 di antaranya telah memiliki investasi aktif di Indonesia.

Total investasi yang telah dikucurkan oleh para pengusaha tersebut mencapai USD15,4 miliar. Mereka juga berencana menambah investasi baru senilai USD1,7 miliar.

"Mereka akan ada rencana tambahan USD1,7 miliar dan secara total investasi yang dilakukan dalam bentuk rupiah yang tadi dilaporkan dan sudah dilaksanakan perusahaan tersebut adalah Rp269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Dalam pertemuan itu, sejumlah perusahaan seperti Lotte Chemicals akan diresmikan pada akhir 2025.

Lotte Chemical juga menawarkan partisipasi Indonesia dalam proyek tersebut.

“Dan Bapak Presiden secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam Lotte Chemical tersebut dan diberi tuhas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut,” ujar dia.

Selain Lotte, beberapa perusahaan besar lain yang terlibat seperti KB Financial Group, yang mengelola Bank Bukopin dan telah menunjukkan profitabilitas selama empat tahun terakhir. Kemudian, Hyundai Motor yang dinilai telah beroperasi dengan baik di Indonesia.

Kemudian, POSCO yang bekerja sama dengan Krakatau Steel akan memasuki fase kedua dari proyek 10 juta ton baja. Lalu, Ecopro yang berinvestasi hampir USD500 juta di Morowali untuk pembangunan fasilitas katoda prekursor dan smelter nikel.

Selanjutnya KCC Glass, telah berinvestasi di Kawasan Industri Batang dan berencana melakukan ekspansi lebih lanjut dengan harapan mendapatkan harga gas domestik yang kompetitif.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement