sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI: Belum Ada Laporan Uang Baru Palsu di Sumut

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
07/04/2023 19:16 WIB
Bank Indonesia (BI) tengah menggelar layanan penukaran uang untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023.
BI: Belum Ada Laporan Uang Baru Palsu di Sumut. (Foto: MNC Media)
BI: Belum Ada Laporan Uang Baru Palsu di Sumut. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) tengah menggelar layanan penukaran uang untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023. Dalam layanan tersebut, uang yang akan ditukarkan, khususnya uang pecahan kecil (UPK) adalah uang baru tahun emisi 2022.

Ketua Tim Pengelolaan Uang Rupiah pada Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Azhari, mengatakan sejak diluncurkan hingga hari ini pihaknya belum menerima adanya laporan pemalsuan uang emisi baru tersebut.

"Belum, kalau untuk uang yang emisi 2022 belum ada temuan uang palsu. Baik di sistem kita maupun di teman-teman perbankan," kata Azhari.

Peredaran uang palsu sendiri di Sumatera Utara, kata Azhari harus tetap diwaspadai. Meskipun jumlahnya terhitung sangat kecil jika dibandingkan dengan uang yang diedarkan Bank Indonesia di Sumut.

"Meskipun persentasinya sangat sedikit, kita akan terus mengawasi dan lebih meningkatkan pengawasan jangan sampai ada uang palsu yang beredar di masyarakat dalam menyambut Idul Fitri tahun ini," tegasnya.

Azhari memaparkan, sejak Januari hingga Maret 2023 lalu, jumlah temuan uang palsu (upal) di Sumatera Utara mencapai 1038 lembar. Uang yang dipalsukan didominasi uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

"Hingga Maret 2023 ini kita temukan 655 lembar upal pecahan Rp 100 ribu, 344 upal pecahan 50 ribu, 37 lembar upal pecahan Rp 20 ribu dan 2 lembar pecahan Rp 10 ribu. Total nya ada 1038 lembar. Hanya di bawah 0,00003 persen dari total uang yang diedarkan ke masyarakat. Jadi sebenarnya enggak terlalu mengkhawatirkan," pungkasnya.

Meski begitu, Azhari tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa uang yang mereka terima. Baik dari transaksi langsung maupun dari penukaran. Sehingga masyarakat terhindar dari kerugian akibat peredaran uang palsu.

"Masyarakat yang menjadi korban peredaran uang palsu, kerugiannya tidak akan ditanggung," tandasnya.

Uang baru tahun emisi 2022 secara gambar masih sama dengan uang tahun emisi sebelumnya. Uang baru tahun emisi 2022 tetap mempertahankan gambar utama pahlawan nasional pada bagian depan, serta tema kebudayaan Indonesia (gambar tarian, pemandangan alam, dan flora) pada bagian belakang sebagaimana uang tahun emisi 2016.

BI menyebut, dalam inovasi uang baru TE 2022 ini terdapat tiga aspek penguatan. Di antaranya desain warna yang lebih tajam, unsur pengaman yang lebih andal, dan ketahanan bahan uang yang lebih baik.

Inovasi ini dimaksudkan agar uang Rupiah semakin mudah untuk dikenali ciri keasliannya, nyaman, dan aman untuk digunakan, serta lebih sulit untuk dipalsukan sehingga uang Rupiah semakin berkualitas dan terpercaya serta menjadi kebanggaan bersama. (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement