"Pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tetap tinggi sebesar 50,8% (yoy), meskipun lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya sebesar 54,8% (yoy)," ungkap Erwin.
Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 11,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2021 sebesar 14,9% (yoy). Selain itu, pertumbuhan kredit terkontraksi 2,3% (yoy), sedikit lebih dalam dari kontraksi 2,1% (yoy) pada Januari 2021.
(SANDY)