Dampak kedua, aliran modal keluar diprediksi akan semakin deras, yang terjadi akibat aksi investor mencari aset berbasis bunga di negara maju.
Bhima mewaspadai kondisi tersebut akan mirip seperti tahun 2013 saat tapering off the Fed membuat arus dana asing beranjak ke luar dan menekan nilai tukar rupiah.
Ketiga, inflasi dalam negeri berisiko akan meningkat. Menurut Bhima, efek dari pelemahan nilai tukar akibat Fed rate naik bisa menyebabkan imported inflation atau kenaikan harga barang impor.
"Inflasi yang berlebih dapat menurunkan daya beli masyarakat," tegasnya.
Keempat, Bhima membaca beban utang pemerintah bisa semakin berat karena pembayaran utang luar negeri menjadi lebih mahal.
Untuk mengantisipasi hal itu, terang Bhima, pemerintah perlu menekan utang dengan meningkatkan kemampuan bayar dan rasionalisasi belanja yang tidak efektif.