Laporan tersebut, juga menunjukkan populasi perempuan sebagai chief financial officer (CFO) di Indonesia mencapai 56% pada tahun ini naik dari tahun lalu sebesar 48%.
“Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari perjuangan Ibu Kartini agar perempuan diberikan kesempatan menempuh pendidikan dan mencapai kesetaraan dengan laki-laki,” tegasnya.
Di sisi investasi, Destry menjelaskan, perempuan memiliki peranan yang penting, di mana partisipasi kaum perempuan di pasar keuangan mengalami kenaikan khususnya melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Sesuai data Kementerian Keuangan, kontribusi perempuan pada ORI terus meningkat. Pada penjualan ORI017 sebagian besar yakni 55,87% dari total investor adalah perempuan. Persentase tersebut meningkat jadi 57,82% pada ORI18.
Data terbaru dalam penerbitan Sukuk Ritel SR 014 juga didominasi oleh perempuan dimana 58,25% investornya adalah perempuan. Sementara itu, Data KSEI per Maret 2021 menunjukkan investor perempuan di pasar modal sebesar 38,63% (Rp 206,15 triliun) masih di bawah laki-laki sebesar 61,37%.