sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Sebut Transaksi Penggunaan Mata Uang RI-Jepang Naik 10 Kali Lipat

Economics editor Michelle Natalia
11/11/2021 13:04 WIB
BI mencatat kenaikan nilai yang signfikan dalam penyelesaian transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).
Bank Indonesia
Bank Indonesia

Saat ini kerja sama LCS telah terjalin dengan 4 negara mitra dagang terbesar di Indonesia, yaitu Thailand, Malaysia, Jepang, dan China.  Keempat negara tersebut dipilih karena nilai transaksi perdagangan dan investasi langsung yang tinggi. Penyelesaian transaksi ekspor rata-rata pada tahun 2015 hingga 2020 sebesar 94% untuk ekspor dan 83% untuk impor menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Ke depan, Destry menyampaikan ketergantungan terhadap satu mata uang bisa dikurangi melalui penerapan LCS. "Kita coba untuk tidak ketergantungan terhadap satu mata uang tertentu. Kita coba diversifikasi agar risikonya menjadi managable," tambahnya.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengapresiasi andil BI dalam hal suplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2021, yang mencatat sebesar USD4,37 miliar. Penerapan LCS, kata Jerry, sangat membantu pertumbuhan kinerja ekspor di tengah pandemi, termasuk kinerja perdagangan ke Jepang. 

"Ini hal positif untuk bersama-bersama untuk meningkatkan neraca perdagangan. Karena Sektor perdagangan terkait sektor keuangan," sambungnya. 

Jerry berharap agar BI terus aktif dalam melakukan sosialisasi penerapan LCS kepada stakeholders.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat, menambahkan, LCS merupakan bagian dari Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025. LCS, lanjut Donny, menjadi program kerja dari 3 inisatif utama BPPU 2025, khususnya pada insitiatif peningkatan transmisi kebijakan moneter.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement