Dia menegaskan, pergerakan rupiah sejalan dengan pergerakan mata uang negara-negara sejenis (peers group).
Destry juga menegaskan komitmen BI untuk terus mengoptimalkan operasi pasar pro-market. Hal ini penting mengingat masih adanya beberapa risiko yang perlu diwaspadai, antara lain terkait kebijakan tarif global dan perkembangan geopolitik di Timur Tengah.
Dari sisi BI, kesiapan penuh dijaga dengan terus melakukan intervensi di pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), sebagaimana disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo.
Di pasar domestik, BI juga terus melakukan triple intervention, baik di pasar DNDF, spot, maupun SBN. Selain menjaga stabilitas Rupiah, intervensi ini juga bertujuan menambah ekuitas di pasar melalui pembelian SBN yang sudah mencapai Rp124 triliun.
(Dhera Arizona)