IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mewaspadai tekanan inflasi yang meningkat. Terutama dipengaruhi tingginya harga komoditas pangan dan energi global.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan tekanan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) ke depannya diperkirakan meningkat. Hal itu didorong oleh masih tingginya harga energi dan pangan global, serta kesenjangan pasokan.
Inflasi inti dan ekspektasi inflasi juga diprakirakan berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food, serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan.
"Berbagai perkembangan tersebut diprakirakan dapat mendorong inflasi pada tahun 2022 dan 2023 berisiko melebihi batas atas sasaran 3,0±1% dan karenanya diperlukan sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia untuk langkah-langkah pengendaliannya," kata Perry di Jakarta, Selasa(23/8/2022).