sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Logistik RI Tinggi, Wamenperin Dukung Pengembangan Kawasan Aerotropolis

Economics editor Tangguh Yudha
13/01/2025 06:06 WIB
Kehadiran kawasan aerotropolis memungkinkan bertumbuhnya klaster bisnis baru yang menjanjikan, serta memiliki efek berganda perekonomian yang luas.
Biaya Logistik RI Tinggi, Wamenperin Dukung Pengembangan Kawasan Aerotropolis. (Foto MNC Media)
Biaya Logistik RI Tinggi, Wamenperin Dukung Pengembangan Kawasan Aerotropolis. (Foto MNC Media)

Saat ini, terdapat sembilan major air cargo hub dan 39 terminal kargo yang dikelola IAS di seluruh Indonesia, guna memenuhi kebutuhan distribusi industri, baik skala domestik, ekspor maupun impor.

"Kalau dibandingkan dengan land dan sea, memang air cargo cenderung lebih mahal. Tapi untuk beberapa industri yang fokus pada time sensitive atau membutuhkan kecepatan, kami bisa masuk. Harga juga cukup kompetitif dibandingkan negara-negara lain," kata Dendi.

Guna mengoptimalkan keberadaan air cargo hub ini, lanjut Dendi, IAS berencana membangun kawasan aerotropolis seluas 80 hektare di Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Di atas kawasan tersebut, akan berdiri hunian, perkantoran, pusat olahraga, rumah sakit, usaha retail, pergudangan, hotel, dan lokasi pameran.

Nantinya gudang tersebut akan dekat dan memiliki akses khusus ke bandara, dekat dengan pusat MICE untuk pameran, sehingga ke depan akan menjadi one single area untuk meningkatkan perekonomian di Kulon Progo.

Untuk diketahui, pasar logistik global diperkirakan mencapai USD12,68 triliun pada tahun 2025. Tren positif ini mengikuti pertumbuhan e-commerce yang diprediksi sebesar USD7,4 triliun pada 2025, sehingga membutuhkan inovasi di sektor logistik yang lebih efisien.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement