"Untuk mempertahankan pangsa pasar dalam industri panel listrik, baterai dan energi terbarukan, kami akan selalu melakukan usaha-usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta melakukan survey pasar,” sambungnya.
Kementerian ESDM juga mencatat per September 2021 ada 187 titik SPKLU yang tersebar di 155 lokasi di seluruh Indonesia. Kedepan jumlah SPKLU akan terus ditambah demi mendukung pengembangan mobil listrik di dalam negeri.
Oleh sebab itu peluang bisnis ini harus dimanfaatkan oleh produsen dalam negeri. Pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait infrastruktur pengisian listrik untuk KBLBB yang memberikan kemudahan pada investasi SPKLU.
"Dengan mempertimbangkan potensial bisnis yang ada, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan modul surya sebagai bagian dari energi terbarukan, kami telah mempertimbangkan dan mengkaji pengembangan bisnis untuk pengerjaan Inverter Modul Surya dan BOS (Balance of System) Modul Surya,” pungkas dia. (TYO)