Senada, VP Corporate Secretary Indra Karya, Okky Suryono merinci, nilai kontrak 2024 berasal dari 30 persen swasta, 25-30 persen BUMN, dan sisanya bersumber dari APBN dan pinjaman.
“Kalau rencana kontrak pendapatan, rencana kita itu tahun ini Rp800 miliar. Yang kita produksi itu sekitar Rp250 miliar. Nah biasanya pekerjaan di tahun berikutnya, jadi pekerjaan kita dapatkan multiyears tuh, enggak single years. Ada single years tapi sedikit sekali,” beber Okky
“Jadi pekerjaan itu sumber dananya macam-macam, dari swasta 30 persen, BUMN sekitar 25-30 persen, sisanya dari APBN dan loan,” lanjut dia.
Untuk laba bersih, BUMN bidang konsultan teknik dan manajemen itu menargetkan naik menjadi Rp16 miliar tahun ini. Sebelumnya, perseroan mencatat laba bersih Rp13 miliar pada 2023.
(FAY)