Pernyataan ini juga sekaligus untuk menjawab pertanyaan publik mengenai ketersediaan alat uji PCR di dalam negeri yang dapat mendeteksi varian Omicron.
“Saya menegaskan bahwa Indonesia memiliki alat uji PCR yang dapat mendeteksi varian-varian mutasi virus CoVid-19, termasuk varian Omicron,” kata dia.
Kerjasama Nusantics dengan BUMN PT. Bio Farma dimulai sejak awal pandemi CoVid-19 di tahun 2020 lalu. Pada bulan Mei 2020, PT. Bio Farma dan Nusantics meluncurkan BioCoV-19 generasi pertama, disusul dengan mBio-Cov-19 generasi kedua pada September 2020. Alat uji PCR ini dapat mendeteksi varian CoVid-19, termasuk varian Delta (B.1.617.2) dan Omicron (B.1.1.529) dalam sampel swab.
Pada bulan Juni 2021, PT. Bio Farma dan Nusantics meluncurkan BioSaliva yang menggunakan metoda kumur, sehingga nyaman dan aman bagi anak-anak dan lansia. Sama seperti alat uji PCR dengan metoda swab nasal dan nasofaring, BioSaliva juga dapat mendeteksi varian CoVid-19, termasuk varian Delta dan Omicron.
Kerjasama ini, menurut Honesty merupakan bagian dari agenda pemerintah dimana BUMN akan menjadi penggerak inovasi teknologi. Khususnya untuk BUMN Kesehatan, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan arahan untuk terus melakukan inovasi alat kesehatan, obat-obatan dan vaksin untuk memenuhi dalam negeri. Hingga saat ini, PT. Bio Farma telah mendistribusikan lebih dari 5 juta kit mBioCov-19 dan BioSaliva.