Awaluddin menuturkan peningkatan volume kargo ini sejalan dengan semakin tumbuhnya bisnis e-commerce di Tanah Air.
“Melalui koordinasi yang erat dengan berbagai stakeholder, bandara-bandara AP II mampu mengakomodasi tumbuhnya permintaan angkutan kargo domestik di tengah tantangan hebat pandemi," katanya.
Peningkatan volume angkutan kargo domestik, lanjut Awaluddin, sekaligus membuktikan bahwa pasar domestik sangat mendukung pemulihan sektor penerbangan nasional. Sementara, untuk kargo internasional masih terbatas lantaran maskapai baru pada tahun ini mulai secara berkala membuka penerbangan-penerbangan dari dan ke luar negeri.
Adapun untuk jenis barang pada angkutan kargo domestik di bandara AP II berupa general cargo yang merupakan jenis barang kiriman tanpa perlu penanganan khusus, tetapi harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penerbangan.
“Mayoritas general cargo, dan sebagian besar garmen, alat rumah tangga, peralatan kantor, peralatan olah raga dan sebagainya. Ini sejalan dengan bisnis e-commerce yang tumbuh selama pandemi,” ucap dia.
Berdasarkan buku Kajian Stabilitas Keuangan yang dirilis Bank Indonesia, sepanjang Semester I/2022 transaksi e-commerce meningkat secara nominal sebesar 22,1 persen hingga mencapai Rp227,8 triliun dan secara volume meningkat sebesar 39,9 persen hingga mencapai 1,74 juta transaksi.
Untuk mendorong pertumbuhan kargo, AP II memastikan ketersediaan jasa kargo, pengelolaan jasa logistik, dan penyediaan sistem logistik terpadu melalui PT Angkasa Pura Kargo (APK) di bandara-bandara yang dikelola AP II.
(FRI)