Di sisi lain, kasus konfirmasi positif di Kota Blitar saat ini adalah 4 per 87 per 100.000 penduduk. “Di mana kita tahu adalah kalau tingkat 1 itu harus kurang dari 20 penduduk. Ini sudah 5 per 100.000 penduduk,” paparnya.
“Kemudian rawat inap rawat itu kita tahu itu pada level 5 sampai dengan 10, di Kota Blitar ini 3,5. Dan kematian kalau kita lihat kurang dari 1 mencapai angka 0,7,” tambah Nadia.
Sehingga, dari data tersebut maka Kota Blitar bisa masuk ke PPKM level 1. “Nah dari data-data tersebut, tentunya kita melihat bahwa PPKM leveling berdasarkan indikator WHO, ini Kota Blitar menunjukkan level 1," papar dia.
Selain itu, Nadia mengatakan sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan indikator PPKM juga harus diikuti oleh cakupan vaksinasi yang tinggi.
“Pak Menko Marves mengungkapkan selain indikator PPKM harus diiringi dengan cakupan vaksinasi yaitu cakupan vaksinasi kepada lansia dan kepada sasaran umum lainnya. Kota Blitar ini pada itu sudah mencapai angka 92% dan lansia itu sudah 60%. Nah, syaratnya ini sudah terpenuhi. Sehingga kalau kita lihat vaksinasi dosis pertama yang sudah lebih dari 70%, vaksinasi dosis pertama untuk lansia lebih dari 60%. Maka Blitar menjadi salah satu kota yang bisa turun menjadi level 1,” papar Nadia.