Kegiatan ini untuk mmeberikan pemahaman kepada nelayan, dan mengajai mereka untuk bisa lebih produktif, Mereka bisa belajar perubahan cuaca, potensi gelombang tinggi dan hujan lebat. Harapannya mereka bisa menyikapi usaha budi daya udang agar tidak merugi.
"Mereka diajarkan cara memahami informasi cuaca yang ada di aplikasi mobile phone atau website, agar bisa menyusun perencanaan. Mereka juga bisa mengetahui adanya peringatan dini agar terhindar dari kerugian,” katanya.
Menurutnya kegiatan ini sangat penting karena di Kulonprogo banyak terdapat tambak udang. Harapannya petani bisa sejahtera dan bisa memitigasi bencana untuk mencegah gagal panen.
Salah satu nelayan, Bambang Sutrisno mengaku senang bisa ikut dalam sekolah lapang cuaca ini. Kegiatan ini bisa memberikan pemahaman dalam membaca cuaca.
“Selama ini dengan ilmu titen, sekarang bisa melihat cuaca, prediksi sehingga memantau cuaca tidak harus melihat di laut,” katanya.