Untuk itu, pihaknya meyakini nilai tukar Rupiah akan menguat, karena faktor fundamental semuanya memberikan justifikasi dasar bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat. Ini terlihat dari sisi pertumbuhan tinggi, inflasi rendah, neraca pembayaran surplus, dan prospek ekonomi yang baik.
"Itu mendasarkan keyakinan kami bahwa Rupiah akan menguat setelah gejolak global ini semakin mereda. Pertumbuhan kredit seperti saya sampaikan di kisaran 10-12% di tahun ini. Itulah optimis, kita semakin optimis digitalisasi semakin kuat," tegas Perry.
Selain itu, BI juga optimis QRIS akan mencapai 45 juta pengguna, BI-FAST transaksi per harinya mencapai 1 miliar.