Dari realita tersebut, Bahlil menyarankan perlu adanya pembangunan infrastruktur umum pada kawasan ekonomi khusus. “Contohnya industri di Batang. Di batang itu fasilitas umumnya dibangun oleh negara, sementara fasilitas pendukung yang teknis dibangun oleh investor. Dengan begitu, KEK dengan 450 hektar bisa selesai,” lanjutnya.
Baca Juga:
“Jadi, KEK harus dijadikan instrumen garda terdepan dalam menarik investor sehingga bisa menambah realisasi investasi dalam negeri. Karena semua sudah mudah. Insentifnya ada, izinnya sudah ada dan dikelolanya juga lewat badan khusus,” tutupnya. (NDA)