Tak hanya laba, pendapatan Pertamina tahun 2022 juga meningkat menjadi USD84,89 miliar atau naik 48% dari tahun 2021 yang mencapai USD57,5 miliar. Adapun juga EBITDA Pertamina tahun 2022 ini mengalami lonjakan 47% menjadi USD13,59 miliar dari tahun 2021 yang mencapai USD9,26 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Nicke juga menuturkan Pertamina Group berkontribusi terhadap penerimaan negara mencapai Rp307,2 triliun pada 2022. Itu terdiri dari pajak, dividen, PNBP, minyak mentah maupun kondensat bagian negara, dan signature bonus.
Jumlah setoran ke negara ini meningkat 83 persen dibandingkan 2021. Khusus setoran pajak, Pertamina telah membayarkan sebesar Rp219,06 triliun pada 2022, meningkat 88 persen dibandingkan 2021.
“Pencapaian ini tentu berkat kerja bersama seluruh Perwira Pertamina. Kinerja positif ini juga tentu tidak terlepas dari dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM,” jelas Nicke.
(YNA)