Nicke menyebutkan, biaya pada periode 2012-2014 mencapai 93-94%. Namun, pada 2022, biaya semakin ramping hingga mencapai 89%.
"Kita lihat yang paling memberikan kontribusi sebetulnya di pengeluaran. Kalau kita lihat itu ada penghematan dan kalau bicara 4-5% dari USD84 miliar itu bukan angka kecil dan enggak bisa satu dua program, ini program cost optimal," jelasnya.
Menurutnya, ada 267 program yang digarap selama 2022 demi mendapatkan efisiensi biaya. Bahkan, pendapatan (revenue) 2022 merupakan tahun terbaik.
"Dan kita berharap ini akan terus tumbuh berkelanjutan," tutur Nicke.