Dia melanjutkan, penyelenggaraan transportasi publik tetap berjalan hanya untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang masih harus beraktivitas dengan tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan.
Operasional bus alternatif tersebut telah dimulai sejak awal bulan Januari 2021 dan diharapkan berlangsung hingga Juni 2021 pada setiap Senin pagi dari beberapa titik di sekitar stasiun di wilayah Bogor dan Stasiun Cikarang, Bekasi menuju Jakarta.
Pelayanan serupa sebenarnya sudah dilakukan sejak bulan Mei 2020 menyusul terjadinya pandemi Covid-19. Kebijakan ini ditempuh dengan tujuan agar pelayanan KRL Komuter Jabodetabek yang menjadi andalan utama masyarakat pelaju dapat menerapkan physical distancing sebagai salah satu aspek penting protokol kesehatan untuk mengurangi semaksimal mungkin potensi penularan covid-19 di dalam KRL. Sejak berkembangnya pandemi covid-19 hingga saat ini jumlah penumpang KRL dibatasi hingga hanya 35 - 40%.
Meski kegiatan masyarakat sebenarnya juga dilakukan pembatasan melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ataupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ternyata pada waktu tertentu terutama pada Senin Pagi masih sering terjadi lonjakan penumpang KRL di titik titik tertentu yang berpotensi menyebabkan physical distancing tidak maksimal. Oleh karena itu pemerintah memutuskan pada tahun 2021 penyediaan bus alternatif untuk antisipasi lonjakan penumpang di KRL ini kembali dilakukan. (SANDY)