Menurutnya, kebijakan tarif AS tidak hanya berdampak pada barang-barang merchandise, tetapi juga berpotensi memengaruhi konsumen di AS secara langsung, terutama menjelang Natal dan Black Friday. Di mana mainan menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari.
Dalam pertemuan dengan US Treasury di Washington, isu mengenai boneka Barbie sempat mencuat. Sri Mulyani menjelaskan, bahwa mayoritas boneka Barbie yang diimpor oleh Amerika Serikat berasal dari Indonesia.
“Tau Barbie kan ya? Barbie bukan yang film, tapi Barbie boneka. Barbie boneka itu mayoritas bikinan dari kita (Indonesia). Saat pertemuan dengan US Treasury, muncul pembicaraan soal Barbie. Karena AS impor Barbie (dari Indonesia), dan produser terbesar Barbie memang dari Indonesia,” kata Sri Mulyani.
(DESI ANGRIANI)