IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa risiko ekonomi kini telah bergeser dari pandemi ke gejolak ekonomi global. Setidaknya ada empat hal yang akan memengaruhi ekonomi ke depan.
"Pertama, inflasi global yang melonjak akibat supply disruption karena pandemi dan perang, dikombinasikan dengan excessive stimulus fiskal dan moneter sebelum dan selama pandemi di negara maju," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan & RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).
Kedua, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga.
"Menyebabkan volatilitas pasar keuangan global, capital outflow, pelemahan nilai tukar, dan lonjakan biaya utang," papar dia.
Ketiga, potensi krisis utang global. Ani menuturkan banyak negara memiliki rasio utang sangat tinggi di atas 60% hingga 100% dari PDB.
"Biaya utang dan revolving (refinancing risk) naik tajam. Potensi default mengintai lebih dari 60 negara," urai Ani.
Kemudian, potensi stagflasi. Pelemahan ekonomi global disertai inflasi, menurut Ani, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya dan rumit secara kebijakan ekonomi.