"Semua eselon I saya tersebar di beberapa daerah untuk mengecek ketersediaan, khususnya beras atau ketersediaan pangan kita. Dan dari segi data melalui standing crop by satelit yang bisa membaca panen, baik vegetatif 1 maupun 2 beras kita aman," sambungnya.
Syahrul mengapresiasi produksi yang dilakukan petani Bali sehingga Januari, Februari sampai Maret mampu menyediakan beras untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Dia berharap, puncak panen yang diperkirakan berlangsung April mendatang mampu menambah stok beras nasional.
"Dari data yang ada di Bali cukup bagus, Januari masuk ke Februari Maret akan panen lebih besar lagi. Tapi panen kita, fix-nya itu di April. InsyaAllah ketersediaan kita cukup dan di Januari Februari Maret ini akan panen 1,9 juta hektar, itu setara kalau kali 5, ya hampir 10 juta dan kalau kita konvensi beras angkanya mencapai 6 sampai 7 juta," pungkasnya.
(FAY)