IDXChannel - Perum Bulog mendapat tugas untuk menyerap 2,4 juta ton beras petani di tahun ini. Mengenai adanya tugas tersebut Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas menyebut 2,4 juta ton beras yang harus diserap tahun ini masih kecil bila dibandingkan dengan kapasitas gudang perusahaan yang mencapai 3,6 juta - 4 juta ton.
"Karena kemampuan gudang kita 3,6 juta bisa sampai 4 juta ton di seluruh Indonesia, 2,4 juta masih relatif sedikit, tapi itu yang ditugaskan," ungkap Buwas, dikutip Selasa (7/2/2023).
Bulog memang mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap 2,4 juta ton beras dalam negeri per tahunnya. Komoditas itu diperuntukkan bagi cadangan beras pemerintah (CBP). Penugasan tahun ini lebih tinggi dari serapan beras Bulog sebelumnya yang berada di kisaran 1 juta - 1,5 juta ton per tahunnya.
"Pelaksanaan tugas ini hasil keputusan, jadi kemarin kita sudah ada penugasan dari Bapanas bahwasanya stok yang tadinya hanya 1 juta -1,5 juta diputuskan oleh Bapanas adalah 2,4 juta ton ada cadangan di Bulog, jadi ini untuk CBP," kata dia.
Ketentuan penyaluran beras Bulog berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 bahwasanya usia beras sudah 4 bulan bisa dijual di bawah harga atau kurang dari harga pembelian.
Di mana, BUMN Pangan ini akan melepas harga beras medium di pasaran sebesar Rp8.000 per kilogram (Kg) atau di bawah harga Rp8.300 per (Kg).
"Artinya yang dulu kita pengadaan belinya Rp8.300 begitu 4 bulan kita stop, itu kita lepas dengan harga Rp8.000 atau di bawah harga 8.300, nanti selisihnya diganti oleh pemerintah. Apabila ini bisa berjalan tentunya kami punya keyakinan tidak akan lagi terjadi beras yang turun mutu," pungkasnya.
(SLF)