IDXChannel – Indonesia siap mengekspor beras ke Arab Saudi. Peluang ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama ekspor beras antara badan usaha milik negara (BUMN) PT Sang Hyang Seri (SHS) dan perusahaan Al Batlah di Arab Saudi.
Penandatanganan MoU tersebut merupakan hasil fasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi.
Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas menyampaikan, saat pasar global sedang lemah akibat pandemi, ITPC Jeddah mempersiapkan produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Arab Saudi.
“Masa pandemi Covid-19 saat ini justru menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan produkproduk Indonesia ke pasar Arab Saudi. Mudah-mudahan tahun depan jemaah umrah dan haji sudah bisa beribadah ke Arab Saudi, dan saat itu terjadi beras Indonesia sudah tersedia di sini. Kesiapan stok pangan dari Indonesia dapat memberikan kenyamanan beribadah saat jemaah dari Indonesia sudah kembali mengunjungi Arab Saudi,” ungkap Rivai, dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan RI, Jumat (18/6/2021).
Menurut Rivai, beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia berdomisili di Arab Saudi ditambah jemaah haji dan umroh asal Indonesia yang kesehariannya mengonsumsi nasi, maka masuknya beras asal Indonesia ke Arab Saudi dalam kondisi pandemi ini merupakan prestasi yang membahagiakan.
“Penandatanganan MoU ini adalah langkah yang sangat baik. Dengan beras di pasaran, kami berharap jemaah haji dan umroh bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari Indonesia. Salah satu tantangan ekspor beras Indonesia ke Arab Saudi adalah penetapan harga. Semoga dengan kesepakatan harga dari SHS, Al Batlah bisa segera mengimpor dari Indonesia,” kata Konjen Eko.
Sementara itu, direktur RNI Frans Tambunan menyambut baik kerja sama ini dan berharap produkproduk pangan di luar beras akan segera menyusul ekspor ke Arab Saudi. Ia mengatakan, BUMN Indonesia memiliki beragam produk pangan yang potensial untuk pasar Arab Saudi seperti produkproduk hasil perikanan.
Karyawan Gunarso dari SHS menyambut baik kerja sama ini dan sangat optimistis ekspor beras akan berjalan lancar. SHS memiliki lahan seluas 3000 hektare dan lahan tambahan seluas 10.000 hektare yang mampu menghasilkan kurang lebih 25.000 ton beras per tahun.
Berdasarkan data TradeMap 2020, negara pengekspor beras terbesar ke Arab Saudi adalah India dengan nilai USD 1,1 miliar, diikuti Amerika Serikat (USD 120 juta), Pakistan (USD 105 juta), dan Thailand (USD 25 juta).
(IND)