"Sebelum ke depan terjadi sesuatu pemerintah harus punya Cadangan Pangan Pemerintah, karena itu terbit Perpes 125 tahun 2022. Misalnya ke depan akan ada potensi el nino sebagaimana dilansir BMKG. Kalau kita sudah tahu ke depan akan ada el-nino, kita gak perlu nabrak. Karena itu, kita harus siapkan tambahan cadangan dari luar. Ini keputusan pahit, tapi harus dijalankan." tegas Arief.
"Daging juga sama. Pada saat nanti produksi lokal sudah lebih baik, impor harus dikurangi. Jadi semangat kita semua sama. Bukan impor terus." pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, daging kerbau tersebut tak hanya disalurkan di ritel modern saja, melainkan juga tersedia di pasar tradisional.
"Kita mendekatkan kepada konsumen dan mendapat harga murah per kg 80 ribu karena ini langsung dari Bulog ke retail. Kita pangkas. Kita harapkan demikian karena Bulog belinya murah harus sampai ke konsumen juga murah." ujar pria yang akrab disapa Buwas.
Dia menambahkan ada pengawasan distribusi yang dilakukan oleh satgas pangan agar tidak ada penjualan di luar ketentuan harga tersebut, dan menindak tegas pedagang atau pelaku usaha yang melanggar.
(FRI)