"Misal di Migas sudah menerapkan one door policy jadi kami cukup berhubungan dengan 1 lembaga dibawah ESDM dimana seluruh perangkat yang diperlukan untuk investasi bisa dibereskan," jelasnya.
Dengan demikian, Hilmi menegaskan bahwa kunci dari investasi transisi energi ini ada di besar tidaknya tarif yang akan dihasilkan.
"Seandainya ini terjadi akan menarik bagi investor dimana beberapa tahun pertama tarif telatif tinggi setelah dia kembali kemudian diturunkan ke relatif yang sangat rendah sehingga in the long run akan didapatkan harga energi yang rata-rata murah," pungkasnya.
(IND)