Hal yang sama juga diutarakan oleh perwakilan Kementerian Pertanian. Dimana, argumentasinya bahwa dari hasil pendataan Kementerian Pertanian, termasuk berpedoman pada data BPS, jika produksi gabah dan produksi beras untuk Maret, April, hingga Mei tahun ini surplus.
Artinya, ketersedian beras saat menjelang puasa dan lebaran 2021 cukup memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri. Hal ini pun didorong oleh upaya penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan perusahaan umum pelat merah di sektor logistik.
"Kita cukup (ketersediaan beras), ya karena kita melakukan tugas penyerapan. Walaupun ada permasalahan di bulog sendiri. Di satu sisi, atas perintah dan kewajiban, negara melalui Bulog, Bulog harus menyerap hasil pertanian dalam negeri, khususnya berupa beras atau gabah," ucap Buwas.
Saat ini ketersediaan beras dalam negeri masih tercatat aman atau berada di anak 923,000 ton yang tersedia di gudang Bulog.
"Belum apa-apa kita sudah menyatakan impor, apalagi hal yang paling mendasar soal beras. Stok kita di seluruh Bulog di Indonesia aman. Kita jalani seolah-olah beras kurang, kita takut. Mungkin betul, krisis pangan dunia bisa betul, tapi saya yakin Indonesia tetap kuat. Kenapa? Nanti tanya Menteri Pertanian," kata dia.