"Saya setuju pembangunan smelter kelas satu yang menghasilkan NPI dan Fero Nikel disetop agar kita bisa eman-eman cadangan nikel kita," ucapnya.
"Selanjutnya kita dorong pembangunan smelter kelas II, yang menghasilkan produk hilirisasi kelas II, kelas III dan seterusnya, seperti stainless steel, nikel matte dan mixed hydroxide precipitate (MHP), baterai dan lainnya, yang bernilai tambah tinggi dan memiliki efek ganda yang lebih tinggi bagi perekonomian nasional," tambah dia.
Karena itu, Mulyanto minta fokus pengembangan pengelolaan SDA ke depan adalah industrialisasi nikel, bukan hanya hilirisasi nikel.
"Program ini untuk mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera melalui nilai tambah pengolahan SDA nasional yang sesuai dengan amanat konstitusi," tuturnya. (RNA)