sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Catat, Pemerintah Kembali Buka Program Kartu Prakerja Mulai Kuartal I 2023

Economics editor Michelle Natalia
20/12/2022 08:55 WIB
Program Kartu Prakerja akan dilaksanakan dengan skema normal mulai kuartal I 2023 dengan target 1 juta penerima.
Catat, Pemerintah Kembali Buka Program Kartu Prakerja Mulai Kuartal I 2023. (Foto: MNC Media)
Catat, Pemerintah Kembali Buka Program Kartu Prakerja Mulai Kuartal I 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah kembali membuka pendaftaran Kartu Prakerja seiring tingginya minat masyarakat. Program tersebut juga menjadi satu-satunya proyek Government to People yang paling masif di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan seiring dengan mulai pulihnya pandemi Covid-19 yang akan menjadi endemi, Komite Cipta Kerja diharapkan segera menjalankan Skema Normal dengan pelatihan offline yang merupakan desain awal Program Kartu Prakerja.

Skema Normal merupakan skema program Kartu Prakerja yang lebih memfokuskan bantuan untuk meningkatkan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan juga insentif usai menyelesaikan pelatihan, dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Dalam menyiapkan Skema Normal, Perubahan Kedua Peraturan Presiden terkait Kartu Prakerja telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 113 Tahun 2022. Perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai peraturan pelaksanaan juga telah ditetapkan melalui Permenko Nomor 17 Tahun 2022.

Airlangga menyampaikan bahwa pelaksanaan Program Kartu Prakerja dengan Skema Normal akan dimulai di triwulan pertama tahun 2023. Namun demikian persiapan pelaksanaan sudah mulai dijalankan pada akhir tahun ini.

"Di tahun 2023 nanti, Program Kartu Prakerja dengan Skema Normal ditargetkan akan menjangkau 1 juta penerima. Dengan Skema Normal ini, metode pelatihan akan dilakukan secara offline, online, dan hybrid serta insentif yang diberikan akan dilakukan penyesuaian," ujar Airlangga secara virtual di Jakarta, dikutip Selasa (20/12/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan inklusivitas Program Kartu Prakerja menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat dan itu menjadi salah satu indikator keberhasilannya. Pemanfaatan teknologi digital dalam penyelenggaraan program ini juga sejalan dengan kondisi pandemi yang sedang dihadapi.

Inklusivitas Program Kartu Prakerja telah menjangkau sekitar 3% penyandang disabilitas, 2,9% Pekerja Migran Indonesia, 47,59% penerima dari 212 Kabupaten/Kota lokus prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem tahun 2020-2022.

Di sisi lain, peserta Kartu Prakerja mencakup 19% berpendidikan SD atau sederajat, dan 49% perempuan. Sedikitnya sekitar Rp8,72 triliun insentif telah disalurkan sepanjang 2022.

Sejauh ini, sudah terdaftar lebih dari 40 juta dengan jumlah peserta yang diterima sekitar 16,4 juta dari 514 kabupaten/kota. Artinya, kata Airlangga, infrastruktur digital di Indonesia relatif merata selama pandemi.

“Dari kuota yang diberikan ke daerah-daerah itu bisa terisi, dengan demikian sifat inklusif Kartu Prakerja menjadi tinggi. 212 kabupaten/kota di antaranya merupakan daerah miskin, sehingga target menjangkau banyak pihak dengan teknologi digital itu bisa diwujudkan,” kata Airlangga

Penyelenggaraan kartu pekerja memang dilakukan 100% secara online, sehingga dapat menjangkau dengan sangat luas. Pemanfaatan teknologi digital juga digunakan untuk pendaftaran, penyaringan peserta, hingga penyelenggaraan pelatihan.

“(Kartu Prakerja) menjadi program dengan platform teknologi. Karena apabila dengan sistem analog atau manual, tidak mungkin ada satu kementerian bisa meng-handle pendaftaran 40,8 juta dan memprosesnya. Jadi kalau tidak menggunakan digital, tidak menggunakan AI, ini tidak bisa. Termasuk juga bagaimana menyeleksi inclusiveness, kalau kita tidak menyaring dengan teknologi, tentu akan sulit,” imbuh Airlangga.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement