IDXChannel - Demi mencegah terjadinya overkuota atau penyaluran melebihi kuota yang ditetapkan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berupaya meningkatkan pengawasan penggunaan BBM bersubsidi di masyarakat.
Sebagaimana diketahui, konsumsi BBM jenis Pertalite diproyeksikan bakal mencapai 28 juta kiloliter atau melebihi kuota. Sedangkan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah hanya 23,05 juta kiloliter, sehingga diperkirakan hanya bertahan hingga September 2022.
“Kami akan memperkuat pengawasan, bersama aparat penegak hukum, pemerintah daerah semakin gencar melakukan pegawasan,” kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman dalam diskusi daring bertajuk ‘Polemik: Untung Rugi BBM Subsidi’, Sabtu (6/8/2022).
Selain itu, pengawasan juga dilakukan melalui digitalisasi dengan penggunaan aplikasi MyPertamina. Saleh menilai, penggunaan aplikasi tersebut merupakan game changer untuk lebih mengetahui konsumen yang berhak mendapat subsidi, serta menghindari terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi.
Dengan aplikasi MyPertamina, pembelian setiap konsumen akan dibatasi. Jika konsumen sudah membeli BBM dengan batas yang sudah ditentukan, maka konsumen tersebut tidak bisa membeli BBM di SPBU lain pada hari yang sama.