Bahkan, bulan lalu jaringan dokter di seluruh Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa yang mempelajari cacar monyet melaporkan di New England Journal of Medicine bahwa mereka telah menemukan virus monkeypox dalam beberapa sampel darah yang diambil dari pasien mereka.
Terlepas dari itu, dr Peter Chin-Hong, pakar penyakit menular di University of California, San Francisco, menjelaskan bahwa masih terlalu banyak ketidakpastian dalam kasus cacar monyet ini, termasuk potensi cairan tubuh apakah bisa menyebabkan infeksi cacar monyet atau tidak.
"Kami belum bisa memastikan apakah virus monkeypox dalam darah benar-benar bisa menularkan penyakit atau tidak," terang dr Peter.
"Tapi, langkah yang diambil oleh Palang Merah AS untuk melakukan skrining cacar monyet sebelum seorang individu mendonorkan darahnya adalah langkah tepat yang memang perlu diambil," tambahnya.
(DES)