sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Megawati Selamatkan RI dari Jurang Krisis Moneter

Economics editor Rina Anggraeni
28/05/2021 19:15 WIB
Mantan Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarno Puteri bercerita ketika dulu dirinya harus memimpin pemerintahan di tengah krisis moneter.
Cerita Megawati Selamatkan RI dari Jurang Krisis Moneter (FOTO: MNC Media)
Cerita Megawati Selamatkan RI dari Jurang Krisis Moneter (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Mantan Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarno Puteri bercerita ketika dulu dirinya harus memimpin pemerintahan di tengah krisis moneter. Di bawah kepemimpinannya, penerimaan pajak juga selalu mengalami surplus.

" Walaupun di tengah krisis multi dimensi saat itu, Alhamdulilah tugas selesaiakan krisis moneter dan ekonomi sebagai akar persalan krirsis politik dan sosial yang terjadi dapat diselesaikan," kata Megawati dalam video virtual, Jumat (28/5/2021). 

Dia pun juga telah membangun dan memulihkan kembali kedaulatan ekonomi Indonesia sejak ditunjuk menjadi Presiden di tahun 2001.

"Tugas membangun kedaulatan perekonomian Indonesia harus saya jalankan walaupun di tengah krisis multidimensi saat itu," paparnya.

Masih menjabat sebagai  Presiden kala itu,  penerimaan negara di sektor perpajakan mencapai target 4 tahun berturut-turut. Selama 2001-2004 menurutnya penerimaan pajak tidak pernah kendor, bahkan rasio pajak pernah menyentuh angka 12,3 persen. 

"Pada zaman pemerintahan saya, di tahun 2001-2004 berturut-turut target penerimaan pajak tercapai. Rasio pajak sampai 12,3 persen," bebernya.

Dia menambahkan  penerimaan pajak mengalami surplus di tahun 2001 hingga Rp1,7 triliun. Di tahun 2002 kembali surplus, bahkan penerimaan pajak mencapai Rp180 triliun saat itu. Megawati pun mengklaim di tahun 2002 sampai 2003 pengeluaran rutin negara dapat ditalangi hanya dengan penerimaan pajak. 

"Penerimaan pajak 2001 surplus Rp 1,7 triliun dan tahun 2002 kembali surplus, dan membukukan penerimaan pajak lebih dari Rp 180 triliun," tandas Ketua Umum PDI Perjuangan itu. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement