Kemudian, nilai ekspor tersebut dinilai masih berpotensi untuk ditingkatkan dengan memindahkan mayoritas tujuan ekspornya karena ada perbedaan harga jual sarang walet di dua pasar utamanya, yakni Hong Kong dan Tiongkok.
"Di Hong Kong yang kita menjual lebih dari hampir lebih dari 85 persen dari ekspor, harga per kilonya itu hanya USD88 (sekitar Rp1,2juta), sedangkan di RRT (China) harga satu kilonya lebih dari USD1.500 (sekitar Rp21,6juta)," tandasnya
Untuk itu, pihaknya bersama Kementerian Pertanian akan berkolaborasi merumuskan aturan ekspor bersama terkait komoditas tersebut supaya hasil yang didapat petani dan industri dalam negeri meningkat. (RAMA)