sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CIPS Sebut Tiga Hal Ini Jadi Biang Kerok Investasi Pertanian RI 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
21/04/2022 22:10 WIB
CIPS menilai, reformasi kebijakan dan paradigma diperlukan untuk menyelesaikan berbagai hambatan masuknya investasi ke sektor hulu pertanian di Indonesia.
Pertanian Indonesia
Pertanian Indonesia

“Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor pertanian penting karena bisa membawa teknologi baru, meningkatkan kapasitas manajerial, dan pengetahuan serta koneksi ke pasar global,” terang Donny dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).

Penelitian CIPS menemukan, realisasi PMA di sektor pertanian hanya 3 persen-7 persen dari total realisasi PMA antara 2015 dan 2019, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2020.

Salah satu alasan rendahnya realisasi PMA di sektor pertanian pada periode tersebut, menurut Donny adalah masuknya beberapa subsektor penting, seperti hortikultura, dalam daftar negatif investasi, sebuah daftar sektor yang tertutup atau dibatasi untuk investasi asing. 

"Hingga tahun 2020, pemerintah membatasi kepemilikan asing di subsektor hortikultura sampai 30 persen dan secara tegas membatasi jumlah tenaga kerja asing yang diizinkan dalam sebuah perusahaan milik asin," bebernya.

Risiko politik terkait investasi di sektor pertanian, lanjut dia, juga membuat investor takut menanamkan dananya di bidang ini.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement