Belum lagi nantinya pembatasan aktivitas di malam hari juga berimbas keuntungan para pelaku usaha. Selain itu, para pekerja yang sebenarnya tidak kehilangan pekerjaan juga dipastikan akan berkurang penghasilan dan insentifnya.
"Persoalannya, bagaimana saudara-saudara kita yang dikuranginya. Terus ada jam kerjanya dikurangi, insentif berkaitan dengan pengusaha. Yang kedua, orang-orang yang dipulangkan atau dirumahkan," kata pria kelahiran Lamongan ini.
Di sisi lain belum ada kejelasan sampai kapan penerapan ini dilakukan. Bila masing - masing daerah tidak kompak menerapkannya maka yang terjadi akan terjadi kecemburuan sosial di antara warganya.
"Ada daerah itu pukul 8 udah dimatikan lampu listrik. Jelas tidak ada kerumunan di tempat lain. Akan tetapi saya tanya, sampai kapan itu demikian? Karena, kalau tidak serentak seluruh Indonesia dengan kebijakan sama, masih tetap karena ini pergerakan orang," paparnya.
"Kita tutup mungkin jam malamnya sampai satu bulan. Yang daerah lain belum. Nanti kedatangan lagi, sama semuanya. mestinya dilakukan kebijakan secara nasional yang sama," imbuhnya.