Saat kekeringan parah dan gelombang panas melanda China bagian Barat dan Selatan mulai akhir Juli, pembangkit listrik tenaga batu bara meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan AC dan kesenjangan pasokan dari pembangkit listrik tenaga air.
Negeri Tirai Bambu juga meningkatkan pembelian batu bara termal berkualitas lebih tinggi, seperti dari Rusia untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.
China membawa 15,82 juta ton bahan bakar kotor dari pemasok utamanya Indonesia pada Agustus, 35% lebih tinggi dari Juli, data menunjukkan.
Tapi Angka itu masih lebih rendah dari 17,3 juta ton impor pada Agustus tahun lalu. Peningkatan pembelian batu bara asal Indonesia terjadi karena harga yang menggiurkan mendorong perusahaan utilitas untuk memesan lebih banyak.
Pada bulan Agustus, batu bara termal Indonesia 3.800 kkal lebih murah sekitar 170 yuan (USD24,26) per ton daripada batu bara China dengan kualitas yang sama, dan batu bara 4.700 kkal lebih rendah 140 yuan.