Risiko global terhadap meningkatnya inflasi impor juga semakin nyata, didukung oleh tren pelemahan rupiah akibat antisipasi pasar terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Terpilih Donald Trump, khususnya terkait tarif bea masuk.
"Oleh karena itu, Bank Indonesia harus menjaga kebijakan moneter yang efektif untuk mengelola ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar. Langkah-langkah seperti penyesuaian suku bunga, intervensi pasar valuta asing, dan koordinasi dalam mengelola kebijakan fiskal akan menjadi kunci untuk menjaga inflasi dalam kisaran sasaran," kata LPEM FEB UI.
meski demikian, risiko perlambatan inflasi tetap ada karena kebijakan fiskal seperti bantuan pangan dan listrik, insentif bagi UMKM, dan subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian rumah (DTP).
Program food estate yang digagas untuk mendukung program makan siang gratis juga berpotensi menciptakan efek berganda dalam memperlambat inflasi. Perbaikan infrastruktur logistik dapat meningkatkan efisiensi proses distribusi.