4. Korea Selatan
Korea Selatan (Korsel) merupakan negara yang berpotensi mengalami resesi. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyebut, ekonomi Korsel tumbuh setidaknya 2,7% pada tahun 2022, sementara di tahun 2023 angkanya akan lebih besar lagi menjadi 5,2%. Namun, tingkat inflasi Korsel diperkirakan akan turut meningkat terutama di awal tahun 2023.
Harga rumah di Korsel juga diproyeksi akan meningkat, beriringan dengan kenaikan suku bunga yang cukup kuat. Sehingga, permintaan domestiknya menjadi berkurang. Perekonomian Korsel sendiri sebenarnya tengah dihadapkan pada risiko stagflasi, sebab inflasi terus meningkat di tengah terjadinya pertumbuhan di tengah ketidakpastian eksternal. Jumlah pengangguran di negara ini adalah 2,5% pada Agustus 2022, sementara di Juli 2022 pengangguran berjumlah 2,9%.
Negara Berkembang
1. Indonesia
Indonesia juga dibayang-bayangi ancaman resesi pada tahun 2023. Diketahui, Indonesia masuk dalam daftar negara yang berpotensi mengalami resesi, berdasarkan survei Bloomberg. Dari 15 negara tersebut, Indonesia berada di urutan ke-14 dengan persentase sebesar 3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau untuk tetap waspada dalam membuat kebijakan di sektor keuangan.
Dalam rilis yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% pada triwulan II tahun ini. Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2023 mendatang. Melansir laman Trading Economics, jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama 2022 adalah 5,83%. Angka ini menurun apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, yakni sebesar 6,26%.
(DES)