sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Daftar Negara Maju yang Terancam Resesi, Ada Uni Eropa hingga Korsel

Economics editor Ajeng Wirachmi/Litbang
11/10/2022 11:47 WIB
Ancaman resesi kini menjalar ke banyak negara di dunia, baik negara maju maupun berkembang.
Daftar Negara Maju yang Terancam Resesi, Ada Uni Eropa hingga Korsel (Foto: MNC Media)
Daftar Negara Maju yang Terancam Resesi, Ada Uni Eropa hingga Korsel (Foto: MNC Media)

4. Korea Selatan

Korea Selatan (Korsel) merupakan negara yang berpotensi mengalami resesi. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyebut, ekonomi Korsel tumbuh setidaknya 2,7% pada tahun 2022, sementara di tahun 2023 angkanya akan lebih besar lagi menjadi 5,2%. Namun, tingkat inflasi Korsel diperkirakan akan turut meningkat terutama di awal tahun 2023. 

Harga rumah di Korsel juga diproyeksi akan meningkat, beriringan dengan kenaikan suku bunga yang cukup kuat. Sehingga, permintaan domestiknya menjadi berkurang. Perekonomian Korsel sendiri sebenarnya tengah dihadapkan pada risiko stagflasi, sebab inflasi terus meningkat di tengah terjadinya pertumbuhan di tengah ketidakpastian eksternal. Jumlah pengangguran di negara ini adalah 2,5% pada Agustus 2022, sementara di Juli 2022 pengangguran berjumlah 2,9%.

Negara Berkembang

1. Indonesia

Indonesia juga dibayang-bayangi ancaman resesi pada tahun 2023. Diketahui, Indonesia masuk dalam daftar negara yang berpotensi mengalami resesi, berdasarkan survei Bloomberg. Dari 15 negara tersebut, Indonesia berada di urutan ke-14 dengan persentase sebesar 3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau untuk tetap waspada dalam membuat kebijakan di sektor keuangan. 

Dalam rilis yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% pada triwulan II tahun ini. Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2023 mendatang. Melansir laman Trading Economics, jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama 2022 adalah 5,83%. Angka ini menurun apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, yakni sebesar 6,26%.

(DES)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement