IDXChannel - Ancaman resesi kini menjalar ke banyak negara di dunia, baik negara maju maupun berkembang. Hal tersebut harus diwaspadai lantaran bayang-bayang resesi semakin di depan mata.
Berikut beberapa negara maju yang terancam resesi:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) tidak lepas dari bayang-bayang resesi. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh kebijakan yang dikeluarkan The Fed (Bank Sentral AS) untuk melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi. Dengan kondisi seperti ini, tingkat ekonomi di AS dipastikan akan mengalami tekanan dan sangat berpotensi mengalami resesi di tahun 2023.
Karen Dynan, seorang Guru Besar di Universitas Harvard (sebagaimana dilansir dari Okezone 7 Oktober 2022), memperkirakan bahwa kondisi ekonomi AS akan berkontraksi setidaknya 0,5% di tahun depan. Pertumbuhan ekonomi yang cenderung lambat akan membuka jalan bagi penurunan ekonomi. Sementara itu, pertumbuhan PDB negara akan pula melambat di angka 0,5% di tahun 2023.
Di sisi lain, persentase pengangguran di AS per Agustus 2022 mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Statista menyebut, pengangguran di AS ada di angka 5,2% pada Agustus 2021, namun pada Agustus 2022 angkanya turun menjadi 3,7%.
2. Uni Eropa
Negara-negara di Uni Eropa juga tak ketinggalan diprediksi mengalami resesi. Mengutip laman The Guardian, resesi di Eropa diperkirakan akan terjadi pada musim dingin 2022-2023, buah dari kekurangan energi dan inflasi yang terus meningkat. Kondisi tersebut dirasa sangat menantang karena pertumbuhan ekonominya sangat lambat.
Meskipun demikian, banyak pula pakar yang optimistis bahwa Eropa akan lolos dari bayang-bayang resesi, sebab PDB-nya mengalami pertumbuhan 2,7% di tahun 2022 dan 1,2% pada tahun 2023. Lebih spesifik, laman The Conference Board mengemukakan bahwa PDB Jerman tumbuh sebesar 1,6% pada 2022 dan 1,2% di tahun 2023, PDB Prancis diproyeksikan tumbuh sebesar 1,4% pada tahun 2023, sementara di tahun 2022 ini juga mengalami pertumbuhan 2,4%. Selanjutnya, ada Italia yang PDB-nya tumbuh 2,8% di tahun 2022 dan 1,1% pada tahun 2023.
Inggris menjadi negara yang mengalami pertumbuhan PDB paling sedikit, yakni 0,6% di tahun 2023. Namun, PDB negara itu adalah yang paling besar tumbuh pada tahun 2022 dengan 9,5%. Adanya pertumbuhan PDB di Uni Eropa ini dipicu karena pasar tenaga kerja yang sangat ketat, sehingga produktivitas tenaga kerjanya mengalami peningkatan. Ujungnya, keuntungan bagi perekonomian di kawasan bisa tercapai. Terkait dengan jumlah pengangguran di Uni Eropa, sebuah laporan milik Eurostat menyebut bahwa jumlah pengangguran di kawasan ini mencapai 6% per Agustus 2022.
3. China
China terancam mengalami resesi karena lemahnya aktivitas real estate di negara tersebut. Melansir Sindonews, sentimental juga terjadi di sektor perumahan dan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di negara itu tertekan. Kondisi seperti itu saat ini terjadi di China. Para pengembang tidak bisa melanjutkan pembangunan lantaran adanya pembatasan pinjaman kepada lembaga keuangan.
Pemerintah China sendiri melaporkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah pada kuartal kedua tahun 2022, di mana ekonomi China hanya tumbuh 0,4% karena adanya pembatasan ketat akibat Covid-19. Namun, Bank Dunia memproyeksikan bahwa ekonomi China akan tetap mengalami pertumbuhan sebesar 2,8% pada tahun 2022 dan sekitar 4,5% di tahun 2023. Tingkat pengangguran di China pada Agustus tahun ini adalah 5,3%, turun jika dibandingkan dengan Juli 2022 yang berada di angka 5,4%.
4. Korea Selatan
Korea Selatan (Korsel) merupakan negara yang berpotensi mengalami resesi. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyebut, ekonomi Korsel tumbuh setidaknya 2,7% pada tahun 2022, sementara di tahun 2023 angkanya akan lebih besar lagi menjadi 5,2%. Namun, tingkat inflasi Korsel diperkirakan akan turut meningkat terutama di awal tahun 2023.
Harga rumah di Korsel juga diproyeksi akan meningkat, beriringan dengan kenaikan suku bunga yang cukup kuat. Sehingga, permintaan domestiknya menjadi berkurang. Perekonomian Korsel sendiri sebenarnya tengah dihadapkan pada risiko stagflasi, sebab inflasi terus meningkat di tengah terjadinya pertumbuhan di tengah ketidakpastian eksternal. Jumlah pengangguran di negara ini adalah 2,5% pada Agustus 2022, sementara di Juli 2022 pengangguran berjumlah 2,9%.
Negara Berkembang
1. Indonesia
Indonesia juga dibayang-bayangi ancaman resesi pada tahun 2023. Diketahui, Indonesia masuk dalam daftar negara yang berpotensi mengalami resesi, berdasarkan survei Bloomberg. Dari 15 negara tersebut, Indonesia berada di urutan ke-14 dengan persentase sebesar 3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau untuk tetap waspada dalam membuat kebijakan di sektor keuangan.
Dalam rilis yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% pada triwulan II tahun ini. Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2023 mendatang. Melansir laman Trading Economics, jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama 2022 adalah 5,83%. Angka ini menurun apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, yakni sebesar 6,26%.
(DES)