Sudaryono pun menawarkan ekspor buah tropis RI seperti pisang, manggis, dan nanas, serta daging ayam dan olahannya untuk dikirim ke negara Amerika Latin itu. Sebab, kata dia, produksi dalam negeri untuk semua komoditas tersebut sedang surplus.
"Kami juga mengusulkan, karena Indonesia sekarang over-supply untuk daging ayam dan olahan ayamnya, maka kita juga mengusulkan untuk kita bisa resiprokal," tuturnya.
Adapun syarat yang ketiga, dan tidak kalah penting, berkaitan dengan sertifikasi halal. Selain sertifikat kesehatan, produk hewani yang masuk ke pasar Indonesia wajib memiliki sertifikasi halal. Hal ini sangat penting mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
"Jaminan kehalalan menjadi syarat utama untuk memastikan penerimaan dan kepercayaan konsumen Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, mengungkapkan bahwa negaranya sedang mengupayakan percepatan masuknya daging sapi Argentina ke pasar Indonesia. Menurut dia, sebagai salah satu eksportir daging sapi terbesar di dunia, dengan volume ekspor mencapai 1 juta ton pada tahun lalu, Argentina optimistis dapat memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dengan harga yang bersaing.
(Ahmad Islamy Jamil)