sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dampak Embargo India, Menkes: Stok Vaksin Indonesia Tinggal 7 Juta

Economics editor Dita Angga Rusiana
28/03/2021 19:26 WIB
Imbas dari tingginya kasus Covid-19 di India, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan membuat adanya embargo vaksin.
Dampak Embargo India, Menkes: Stok Vaksin Indonesia Tinggal 7 Juta. (Foto : MNC Media)
Dampak Embargo India, Menkes: Stok Vaksin Indonesia Tinggal 7 Juta. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Imbas dari tingginya kasus Covid-19 di India, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan membuat adanya embargo vaksin. Padahal sejumlah vaksin covid-19 diproduksi di India.

“Ada berita buruk. India itu termasuk yang naik. Karena dia naik, dia embargo vaksinnya ga boleh keluar AstraZeneca yang dikirim ke WHO atau GAVI. Akibatnya panik WHO dan GAVI karena memang, India pabrik vaksin terbesar dunia di luar Cina. Jadi Novavax, AstraZeneca dibikin cukup besar di India. Saya dengan pfizer juga ada. Akibatnya kurang suplay. Jadi direalokasi lagi,” katanya saat rilis survei nasional Charta Politika, Minggu (28/3/2021).

Seperti diketahui, AstraZeneca merupakan salah satu vaksin yang digunakan Indonesia. Dia mengatakan bahwa AstraZeneca banyak digunakan di Eropa.

“Vaksin ini sudah masuk geopolitikal isu. Kita beruntung punya empat sumbernya. Satu kena masih ada 3 walaupun agak pincang-pincang. Saya engga kebayang Eropa hampir semuanya Astrazeneca,” tuturnya.

Menurutnya pada Maret hingga April, Indonesia seharusnya mendapat jatah 11 juta dosis AstraZeneca. “Dapatnya baru kayak kemarin 1,1 juta. Yang 10,6 juta nyangkut,” ungkapnya.

Sementara saat ini stok vaksin yang tersedia hanyalah dari Sinovac sebanyak 7 juta dosis. “Laju penyuntikan 5 ribu per hari. Kalau kita punya 7 juta itu artinya 14 hari. Saya sedang atur dengan sisa yang ada pelan-pelan kita tahan,” ujarnya.

Ditegaskan Budi, bahwa angka vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 10 juta. Bahkan diantara negara yang tidak memproduksi vaksin, Indonesia masuk empat besar. “Untuk negara yang tidak produksi vaksin kita empat besar dunia. Udah nyusul Israel dan Prancis,” pungkasnya. (FHM)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement