Tak hanya itu, sambung dia, APBN juga menjaga kesehatan keuangan Pertamina dan PLN dalam rangka menjaga stabilitas harga energi di dalam negeri.
Sri juga mengatakan bahwa kenaikan harga komoditas, dengan harga minyak dunia mencapai USD100 per barel sementara asumsi APBN USD63 per barel berdampak pada peningkatan pendapatan negara. Tetapi, belanja negara tentunya juga naik secara signifikan.
"Belanja negara naik signifikan untuk alokasi kebutuhan peningkatan subsidi, kompensasi, dan peningkatan bansos, penyesuaian mandatory spending, dan penyesuaian dana bagi hasil," tambah Sri.
Meskipun demikian, Sri menegaskan bahwa kesehatan APBN harus dikembalikan. "Defisit harus tetap dalam batas aman di kisaran 4,50% PDB," pungkas Sri Mulyani.
(NDA)